Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Sejarah Kabupaten Pati

Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara". Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan. Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka. Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri. Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekit...

Asal Usul Sendang Sani

Desa Sani tidak begitu dikenal oleh masyarakat kebanyakan. Walaupun begitu Desa Sani mempunyai kenangan tersendiri yang tidak mudah dilupakan oleh penduduknya. Desa Sani sebenarnya berasal dari sebuah sendang yang ditempati oleh seekor bulus, penjelmaan dari seorang abdi Sunan Bonang. Pada Zaman dahulu, khususnya di Jawa, banyak berdiri kerajaan-kerajaan Islam. Khususnya kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah. Di Demak terkenallah para wali yang giat menyebarkan agama islam. Para Wali itu berjumlah sembilan orang dengan sebutan “Wali Songo”. Di antara kesembilan wali itu terdapatlah seorang wali bernama Sunan Bonang. Pada suatu hari Sunan Bonang akan pergi ke Gunung Muria untuk menjumpai Sunan Muria. Beliau ditemani oleh dua orang abdinya. Di tengah perjalanan beliau merasa haus dan kegerahan karena matahari yang begitu teriknya bersinar. Kemudian beliau menyuruh salah seorang abdinya mencari air untuk minum dan wudlu. Abdi tersebut diberi petunjuk oleh Sunan Bonang untuk...

Sejarah Makam Nyai Ageng Ngerang

Nyai Ageng Ngerang adalah Waliyullah dan Ulama wanita yang menyebarkan Agama Islam di wilayah Juwana Pati,Muria dan daerah Lereng Pegunungan Kendeng dan dimakamkan di Pedukuhan Ngerang Desa Tambakromo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati Jawa Tengah Makamnya dari kota Pati ke arah Selatan sekitar 18 km.Nyai Ageng Ngerang nama kecilnya bernama Dewi Roro Kasihan dan nama lainnya yakni Nyai Siti Rohmah. Beliau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan dan gelar Nyai Ageng Ngerang karena bersuamikan Ki Ageng Ngerang I yang mempunyai wilayah kekuasaan di Ngerang Juwana. Nyai Ageng Ngerang merupakan salahsatu keturunan Bangsawan Kerajaan Majapahit,Prabu Kertabumi (Brawijaya V) dan mempunyai nasab sampai dengan Nabi Muhammad SAW generasi ke 25 dari keluarga Bani Allawi Hadramaut. Nyai Ageng Ngerang seorang waliyullah yang mumpuni dan diberi karomah Allah SWT yang luarbiasa.Karomah dan Berkahnya sampai sekarang masih dirasakan oleh masyarakat Pati Selatan dan Para Peziarah makam Waliyullah Ny...